Kisah
menuntut ilmu :
Pada
hari itu di sebuah pesantren akan kedatangan santri-santri baru yang akan
bermukim dan menuntut ilmu termasuk saya, saya sangat sedih waktu itu karena
harus jauh dari keluarga. Pada malam pertama di pesantren saya berkenalan dengan
teman-teman satu asrama yang berasal dari daerah seperti jawa tengah bahkan
sampai Maluku pun ada. Hari kedua saya dipesantren diajarkan kosakata bahasa
asing yaitu bahasa arab dan bahasa inggris,memang di pesantren ini memiliki
program unggulan yaitu setiap santri yang ada dianjurkan untuk berbahasa asing
dalam percakapan sehari-hari. Pagi hari kami belajar pelajaran umum seperti
matematika dan ilmu sosial di kelas bersama ustadz dan ustadzah(panggilan
ustadz untuk wanita) sampai siang menjelang waktu istirahat tiba setiap santri
wajib shalat lima waktu berjamaah dan kami pun makan bersama dengan menggunakan
tobak(nampan/alat untuk makan bersama) karena itu merupakan sunnah rasullah
S.A.W dan kami menikmati hidangan makan siang itu walau hanya sayur asam dan
tempe goreng. Menjelang sore hari seusai shalat ashar adalah waktu kami untuk
membaca dzikir dan berolahraga serta bermain dengan teman walau tak ada alat
elektronik memang tidak diperbolehkan membawa barang elektronik tetapi cukup
seneng dengan keadaan karena setiap waktu yang dilewati secara bersama-sama.
Kamar mandi yang bnyak yang mampu dipakai oleh santri agar tidak mengantri
tetapi keadaan yang kotor membuat sebagian santri tidak betah melihatnya, adzan
maghrib pun dikumandangkan oleh muadzin sebelum nya kami membaca asmaul husna
yaitu nama-nama baik ALLAH S.W.T terdiri 99 nama dan barang siapa yang
menghafalnya maka diharamkan neraka baginya. Seusai shalat berjamaah kami pun
tadarus qur’an dengan dibimbing oleh kaka kelas yang sudah memahami tajwid.tajwid
yaitu ilmu dasar untuk membaca al-qur’an secara fasih dan benar. Lalu kami pun
kembali ke asrama setelah shalat isya dan melanjutkan aktivitas sampai pukul 10
malam, waktu antara tersebut dipergunakan untuk membuat PR ,membaca buku dan
menghafal Kitab Kuning sampai akhirnya waktu tidur pun datang dan kami harus
mentaati peraturan yang ada walaupun kami belum ngantuk ,dan bangun pada pukul
04.00 pagi dan membaca dzikir sampai shubuh menghampiri kami, ini lah menuntut
ilmu pagi-siang-sore-malam tiada batasan waktu untuk menuntut ilmu selagi masih
ada usia perguanakanlah dengan sebaik-baiknya, karena pepatah mengatakan bahwa
siapa yang menanam kan menuai hasil, siapa yang menanam ilmu pasti mendapatkan
hasil dari ilmu tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar